Desa tersembunyi
KABUPATEN Jepara terkenal dengan beragam potensi, tidak hanya wisata bahari dan kerajinan ukirnya yang sudah terkenal di seluruh penjuru tanah air, tetapi potensi alam yang tiada duanya di Jawa Tengah. Selain Karimunjawa, potensi alam pedesaan ada di sebuah desa yang terpencil, yakni Desa Tempur.
DESA Tempur Keling, Jepara merupakan salah satu desa di Kecamatan Keling yang berada di ketinggian 800 meter diatas permukaan laut (dpl) dengan luas desa 2.416.500 hektare.
Desa ini berbatasan dengan Desa Sumanding, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, di Utara, Desa Medani, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, di sebelah Timur, Dukuh Semliro, Desa Rahtawu Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus di Selatan, serta berbatasan dengan Gunung Candi Angin pegunungan Muria di sebelah Barat.
(Gambar desa Tempur)
Letak desa yang berpenduduk sekitar 5.000 jiwa ini terletak di lembah yang dikelilingi beberapa gunung di pegunungan Muria. Yakni, Gunung Ngaringan, Gunung Tugel dan Gunung Gajah Mungkur (Utara), Gunung Kukusan (Timur), Gunung Tunggangan dan Gunung Sapto Renggo yang biasa disebut Puncak 29 (Puncak Songolikur), dan Gunung Candi Angin (Barat). Tak heran jika menilik kondisi topografi semacam ini, banyak penduduk setempat menyebut Desa Tempur dengan sebutan desa di atas kawah. Menurut para peneliti yang pernah meneliti Tempur, desa ini berada di lereng Muria yang meletus terakhir kalinya 5.000 tahun yang lalu dari gunung purba. Bekas kawah purba ini yang biasa disebut kaldera dan ditempati penduduk hingga sekarang ini. Gunung Muria ini dinilai para ahli masih aktif dan suatu saat bisa meletus kembali.
Seperti halnya kawasan pegunungan di daerah lainnya, daerah Tempur memiliki potensi alam yang sangat menarik untuk dikembangkan, bahkan banyak investor yang berebut untuk mengembangkan daerah ini menjadi daerah tujuan wisata yakni desa wisata. Tanah yang subur, dengan berbagai tanaman dan hasil bumi serta panorama yang indah ditambah lagi dengan keramahtamahan penduduk membuat betah para pendatang. Desa yang berpenghuni -/+1.200 kepala keluarga (KK) ini sering menjadi pusat penelitian bagi para peneliti, baik lingkungan Jepara sendiri, luar Jepara, maupun dari luar negeri.
(Kopi Tempur yang memiliki cita rasa istimewa)
Kopi Tempur, memang belum begitu lengket di lidah masyarakat Indonesia, seperti halnya Kopi Toraja, Kopi Lampung , Kopi Medan ataupun Kopi Aceh. Namun, jika sudah mencicipi Kopi Tempur, Anda bisa ketagihan untuk terus menyeruputnya, karena Kopi Tempur juga memiliki cita rasa yang khas, tak kalah dengan kopi yang sudah memiliki nama di publik pecinta kopi.
Bahkan soal nilai cita rasa, Kopi Tempur sudah pernah mendapatkan penghargaan. Dalam hal ini, Kopi Tempur memiliki nilai berada persis di bawah Kopi Toraja. ”Untuk Indonesia, bahkan Kopi Tempur itu nomor dua soal nilai cita rasa, sedangkan nomor satu adalah Kopi Toraja. Poinnya, untuk Kopi Toraja adalah 8,4 sedangkan Kopi Tempur nilainya 8,2,” ujar Syaiful Anwar, Ketua Kelompok Tani Sido Makmur VII, Desa Tempur.
Untuk jenisnya sendiri, katanya, Kopi Tempur juga sudah memiliki beberapa varian. Di antaranya Robusta, Coklat, Fermentasi, Kapulaga dan Kopi Tulen. ”Varian ini tentunya akan kita coba tambah lagi, agar pecinta kopi semakin memiliki pilihan rasa dari Kopi Tempur,” katanya.
(Salah satu wisata desa Tempur)
Bukit Bejagan yang berada di kaki Pegunungan Muria ini, memiliki keindahan alam yang sangat asri. Kamu bisa melihat panorama yang indah dengan melihat hijaunya pegunungan yang berjejer sebagai background untuk berfoto. Serta hamparan laut luas Jepara juga bisa kamu lihat dari Bukit Bejagan. Udara yang sejuk menambah kamu betah berlama-lama disana.
Pemandangan Puncak Sapto Renggo ( Puncak 29 ) Gunung Muria terlihat dari Bukit Bejagan.
Tak heran, kalau selama ini setiap harinya Bukit Bejagan dukuh Duplak Tempur ini ramai dikunjungi wisatawan. Menurut Aziz Musyafa salah seorang pemuda setempat yang tergabung dalam organisasi Pemuda Arjuna mengatakan, selama musim liburan setiap hari bisa mencapai 300 pengunjung dari berbagai daerah di Kota Ukir maupun luar Jepara.
” Semenjak dibuka tiga bulan lalu, Bukit Bejagan ramai dikunjungi wisatawan. Apalagi kalau akhir pekan pengunjung sangat ramai,” ungkapnya.
Salah satu Spot di Bukit Bejagan
Para pemuda sekitar telah menyediakan beberapa spot untuk menikmati keindahan alam serta mengabadikan momen tindah untuk berfoto dilokasi Bukit Bejagan. Untuk menikmati itu semua, pengunjung yang datang hanya dikenakan tarif parkir yaitu Rp 5.000 untuk satu kendaraannya.
Penasaran kan? Yuk berwisata ke Bukit Bejagan.
Okey.. sekian info dari saya.
Wa'alaikumsalm wr wb.
Steel Frame of the Tintium TV - Titanium TV
BalasHapusSteel titanium jewelry Frame of the can titanium rings be resized Tintium TV. By Marko Iraa titanium mens rings on February 21, 2007 | 8:46 PM. The tittanium Tintium thaitanium TV has been re-designated as a Tintium
d538g7jbqvi214 love dolls,Butterfly Vibrator,couples sexy toys,huge dildos,dildo,horse dildo,wholesale sex toys,dildo,wholesale sex toys n627b1xticp424
BalasHapus